 |
| Ketua TP PKK Aceh Marlina Muzakir berfoto bersama para anggota Pilar-Pilar Sosial Aceh usai pertemuan di Kantor Dinas Sosial Aceh, Banda Aceh, Rabu (22/10/2025). (Foto: Dok. TP PKK Aceh). |
Marlina Muzakir resmi didaulat sebagai Pembina Pilar-Pilar Sosial Aceh. Tekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menangani persoalan sosial di Aceh.
koranaceh.net | Banda Aceh – Ketua TP PKK Aceh, Marlina Muzakir, menilai penanganan masalah sosial di Aceh memerlukan kerja bersama lintas sektor. Hal itu disampaikannya saat berdialog dengan jajaran Dinas Sosial Aceh dan para pekerja sosial di Banda Aceh, Rabu (22/10/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Marlina yang akrab disapa Kak Na menekankan pentingnya sinergi antara Dinas Sosial, pemerintah kabupaten/kota, serta lembaga sosial di daerah. Menurutnya, kerja-kerja sosial tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja.
Baca Juga:
“Saya tentu tidak bisa bekerja sendiri, dinas terkait lainnya harus turut mendukung, jangan hanya Dinsos. Selain itu, Pemkab juga tentu harus mendukung,” ujarnya.
Pertemuan itu berlangsung usai pelepasan bantuan masa panik untuk korban banjir di Aceh Jaya, Aceh Barat, dan Nagan Raya. Dalam kesempatan yang sama, Marlina didaulat menjadi Pembina Pilar-Pilar Sosial Aceh. Perkumpulan ini merupakan jejaring organisasi sosial yang berada di bawah koordinasi Dinas Sosial Aceh.
Pilar-pilar sosial tersebut meliputi Taruna Siaga Bencana (Tagana), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Karang Taruna, Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM), Pelopor Perdamaian, Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LKKS), dan sumber daya manusia Program Keluarga Harapan (PKH).
Kepada para relawan sosial, Marlina menyampaikan apresiasinya atas kerja mereka di lapangan. “Apresiasi kami kepada teman-teman pekerja sosial atas dedikasinya membantu menyelesaikan berbagai permasalahan sosial di Aceh,” kata Marlina.
Baca Juga:
Usai pertemuan, rombongan melanjutkan agenda ke Jalan Chik Kuta Karang, Gampong Kuta Alam, untuk meresmikan Rumah Besar Pilar-Pilar Sosial Aceh. Tempat itu diharapkan menjadi pusat koordinasi sekaligus ruang inovasi bagi para relawan sosial.
Sekretaris Dinas Sosial Aceh, Chaidir, menyebut keberadaan Rumah Besar tersebut sebagai upaya memperkuat semangat gotong royong di kalangan pekerja sosial. “Rumah Besar ini bukan hanya fasilitas fisik, tapi juga ruang bagi para relawan sosial untuk berkarya dan saling mendukung dalam misi kemanusiaan,” kata Chaidir.
Ia menambahkan, pemerintah daerah akan terus mendukung kegiatan para relawan sosial, termasuk melalui pelatihan dan penguatan koordinasi. “Pilar-pilar sosial merupakan ujung tombak pelayanan sosial di masyarakat,” ujarnya. []
