Home / Sosial & Budaya / UIN Ar-Raniry Gagas Ensiklopedia Aceh untuk Rekam Khazanah Daerah

UIN Ar-Raniry Gagas Ensiklopedia Aceh untuk Rekam Khazanah Daerah

Foto Dok UIN Ar-Raniry Banda Aceh
(Foto: Dok. UIN Ar-Raniry Banda Aceh).

UIN Ar-Raniry Banda Aceh berencana menyusun Ensiklopedia Aceh untuk merekam sejarah dan budaya lokal. Proyek ini diharap jadi rujukan akademik daerah.

KoranAceh.id | Banda Aceh — Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Mujiburrahman, mendorong pentingnya pendokumentasian keteladanan tokoh-tokoh Aceh melalui karya ilmiah dan autobiografi. Ia juga berencana menginisiasi penyusunan Ensiklopedia Aceh untuk merekam sejarah, budaya, dan pemikiran daerah secara komprehensif.

Rencana tersebut disampaikan Mujiburrahman saat membuka Seminar dan Diskusi Buku bertajuk “Langkah dan Jejak Pembangunan Nagan Raya: Meneladani Kepemimpinan Lokal untuk Pembangunan Berkelanjutan” di Aula Biro Rektor UIN Ar-Raniry, Kamis (6/11/2025).

“Ketika kita membaca karya autobiografi, kita menemukan dua hal penting, pertama rekam jejak tokoh yang memberi inspirasi dan gagasan yang melahirkan kebijakan nyata bagi masyarakat,” ujar Mujiburrahman.

Ia menilai, penulisan sejarah tokoh lokal dan karya autobiografi tidak hanya memperkaya kajian akademik, tetapi juga menjadi sumber nilai dan keteladanan bagi generasi muda Aceh.

Dalam acara itu, Mujiburrahman mencontohkan sosok Drs H T Zulkarnaini atau Ampon Bang yang berperan besar dalam pembangunan Kabupaten Nagan Raya sejak awal berdirinya. “Beliau punya rekam jejak luar biasa. Dari pengalaman menjadi bupati hingga kiprah di DPR, semua menunjukkan dedikasi untuk kemajuan daerah,” katanya.

Mujiburrahman menyebut, UIN Ar-Raniry tengah menyiapkan langkah konkret untuk merealisasikan proyek Ensiklopedia Aceh, gagasan yang telah ia usulkan sejak satu dekade lalu. Ia menilai Aceh yang kaya akan sejarah dan pemikiran layak memiliki ensiklopedia sendiri.

“Provinsi sebesar dan sekaya Aceh dalam sejarah, budaya, dan pemikiran seharusnya memiliki ensiklopedia sendiri,” ujarnya.

Ia menambahkan, sejumlah daerah seperti Jawa dan Sunda telah memiliki ensiklopedia daerah. Karena itu, menurutnya, sudah saatnya Aceh mendokumentasikan warisan keilmuan dan budayanya dalam bentuk karya ilmiah yang dapat menjadi rujukan nasional. “Kami berharap dukungan dari Ampon Bang dan para tokoh Aceh agar proyek ini bisa segera diwujudkan,” pungkasnya.

Acara tersebut dihadiri ratusan peserta dari kalangan akademisi, mahasiswa, dan tokoh masyarakat. Drs H T Zulkarnaini, anggota Komisi VIII DPR RI sekaligus mantan Bupati Nagan Raya (2002–2017), menjadi pembicara utama.

Dalam sambutan tertulisnya, Bupati Nagan Raya Dr Tr Keumangan yang diwakili Wakil Bupati Raja Sayang menyebut kegiatan itu sebagai momentum penting untuk mengkaji kiprah tokoh lokal. “Beliau dikenal sebagai pemimpin visioner yang dekat dengan masyarakat, berkomitmen pada kemajuan daerah, serta menjunjung tinggi nilai religius dan budaya lokal,” kata Raja Sayang.

Ia menegaskan, pembangunan berkelanjutan membutuhkan kepemimpinan yang kuat, partisipasi masyarakat, dan dukungan dunia pendidikan. “Sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat harus terus diperkuat demi kemajuan bersama,” ujarnya.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Ketua DPRK Nagan Raya Dr Said Syahrul Rahmad, para wakil rektor, dekan, serta sejumlah akademisi seperti Prof Dr Jamaluddin SH MHum, Prof Dr Syahrizal Abbas MA, Dr Nashriyah MA, dan Reza Idria MA PhD.

Seminar yang diinisiasi UIN Ar-Raniry ini menjadi bagian dari upaya kampus memperkuat tradisi literasi dan dokumentasi sejarah lokal. Program ini juga membuka peluang kerja sama lebih luas antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam membangun basis pengetahuan Aceh ke depan. []

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *