KoranAceh.id | Internasional – Di tengah persaingan senjata supercanggih yang tak lagi mengenal batas benua, Rusia memperkenalkan Oreshnik, salah satu sistem senjata hipersonik terbaru yang disebut mampu melaju lebih dari Mach 10—sepuluh kali kecepatan suara. Dengan kecepatan ekstrem tersebut, rudal ini hanya membutuhkan hitungan detik untuk mengunci dan menghantam target strategis.
Kemampuan manuver di ketinggian menjadikan Oreshnik sulit diprediksi. Lintasan yang terus berubah membuat sistem pertahanan udara modern hampir mustahil mencegatnya sebelum hulu ledak mencapai sasaran. Rusia mengklaim rudal ini mampu membawa hulu ledak konvensional maupun nuklir, sehingga efektif sebagai senjata serang pertama (first strike weapon) terhadap pangkalan militer, kapal induk, hingga fasilitas komando lawan.
“Senjata hipersonik seperti Oreshnik tidak hanya soal teknologi, tetapi pesan politik: bahwa keseimbangan militer global sedang bergeser,” ujar analis pertahanan Asia Pasifik, Dr. Irfan Zain.
Meski penuh klaim, masih ada pertanyaan mengenai kesiapan operasional, jumlah produksi, dan integrasinya dalam struktur militer Rusia. Teknologi hipersonik membutuhkan investasi besar, uji coba konsisten, dan infrastruktur pendukung sebelum mampu dikerahkan secara masif. Namun, kehadiran Oreshnik menegaskan bahwa perlombaan senjata hipersonik kini memasuki fase paling berbahaya dalam sejarah modern.
FAKTA CEPAT ORESHNIK
| Spesifikasi | Keterangan |
| Kecepatan | > Mach 10 |
| Hulu ledak | Konvensional & Nuklir |
| Manuver | Tinggi, sulit dilacak |
| Peran | Senjata strategis penghancur target bernilai tinggi |
| Status | Diduga masih dalam fase peningkatan operasional |
Dampak bagi Kawasan Indo-Pasifik
Analis menilai bahwa negara-negara di kawasan ini, termasuk Indonesia, harus mulai memperkuat sistem deteksi dan diplomasi pertahanan. Laut Indo-Pasifik yang menjadi jalur lalu lintas militer global berpotensi menjadi panggung operasi rudal hipersonik di masa depan.[]

















