
Muara Kuala Idi Rayeuk di Aceh Timur mengalami pendangkalan parah hingga menghambat aktivitas nelayan. Pemerintah Aceh berjanji mencari solusi.
KoranAceh.id | Aceh Timur – Pendangkalan muara di Kuala Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, membuat aktivitas nelayan terganggu. Kapal-kapal sulit keluar masuk Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi Rayeuk, terutama saat air surut. Kondisi ini menjadi perhatian Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah SE, yang meninjau langsung lokasi pada Jumat (7/11/2025).
Dalam kunjungannya, Fadhlullah mendengar langsung keluhan masyarakat pesisir. Ia mengakui, pendangkalan muara sudah cukup serius dan perlu penanganan cepat. “Tadi kami sudah mendengar langsung dari masyarakat. Memang muara Idi Rayeuk ini mengalami pendangkalan yang cukup serius. Kami berharap solusi bisa segera dilakukan, termasuk pengerukan oleh UPTD bersangkutan,” katanya.
Menurutnya, masalah tersebut berdampak langsung pada ekonomi nelayan. Kapal yang membawa hasil tangkapan sering harus melakukan lansir—memindahkan ikan di tengah laut—saat air laut surut. “Kasihan para nelayan, kalau air lagi surut kapal yang membawa ikan harus melakukan lansir di tengah laut. Ini tentu menyulitkan dan menambah biaya operasional,” ujarnya.
Fadhlullah menegaskan Pemerintah Aceh akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menindaklanjuti keluhan tersebut. Ia juga berharap ada langkah cepat agar aktivitas di pelabuhan kembali normal dan distribusi hasil tangkapan tidak terganggu.
Dalam kunjungan itu, Fadhlullah didampingi Wakil Bupati Aceh Timur serta sejumlah pejabat pemerintah daerah. Mereka berdialog langsung dengan masyarakat pesisir yang bergantung pada aktivitas perikanan di kawasan tersebut.
Salah satu tokoh nelayan, H. Husaini, mengungkapkan kondisi muara kini semakin memprihatinkan. “Muara ini sudah sangat dangkal. Kapal nelayan sulit keluar masuk pelabuhan dan hanya bisa lewat saat air pasang. Kami sangat membutuhkan pengerukan dan penambahan jetty agar muara lebih besar dan kapal bisa bergerak lebih mudah,” ujarnya.
Persoalan pendangkalan muara Kuala Idi Rayeuk menjadi perhatian banyak pihak karena berpotensi menurunkan aktivitas ekonomi di sektor perikanan. Pemerintah Aceh menyebut upaya penanganan akan segera dibahas lebih lanjut. []

















