Home / Milenial & Teknologi / Mualem Hadiri Pelantikan Pengurus IKA Unimal: Seruan Menggerakkan Kekuatan Intelektual untuk Aceh

Mualem Hadiri Pelantikan Pengurus IKA Unimal: Seruan Menggerakkan Kekuatan Intelektual untuk Aceh

Suasana menjadi penuh makna ketika Mualem dikukuhkan sebagai alumni kehormatan dan secara simbolis dipakaikan jas almamater Unimal oleh Rektor Herman Fithra — sebuah penghormatan bagi tokoh yang dianggap memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan dan pendidikan Aceh.

Alumni Sebagai Kekuatan Intelektual Aceh

Dalam sambutannya, Mualem menekankan pentingnya peran IKA Unimal sebagai wadah penggerak perubahan sosial dan ekonomi berbasis pengetahuan. Ia menilai alumni bukan sekadar jaringan sosial, tetapi motor penghubung antara dunia akademik, masyarakat, dan pemerintahan.

“Amanah ini merupakan tanggung jawab besar untuk menggerakkan potensi alumni agar berperan nyata bagi masyarakat dan pembangunan daerah,” ujar Mualem.

Mualem menilai Universitas Malikussaleh telah menjadi pilar pendidikan tinggi di Aceh yang melahirkan banyak lulusan potensial di berbagai bidang. Ia berharap IKA Unimal dapat menjadi kekuatan moral dan intelektual yang memperkuat pembangunan berbasis kearifan lokal dan riset terapan.

Sinergi Program Pemerintah dan Akademisi

Dalam kesempatan itu, Mualem memaparkan sejumlah program prioritas Pemerintah Aceh yang tengah berjalan, seperti:

  • Pembangunan jalur penyeberangan Krueng Geukueh–Penang,
  • Pemberangkatan umrah langsung dari Aceh,
  • Normalisasi kuala dangkal bagi nelayan pesisir, dan
  • Revitalisasi kawasan Sabang sebagai etalase ekonomi maritim.

Menurutnya, semua inisiatif itu membutuhkan dukungan dari perguruan tinggi dan alumni agar kebijakan pembangunan Aceh berjalan efektif dan berbasis data akademik.

“Saya berharap IKA Unimal menjadi mitra Pemerintah Aceh dalam pengembangan SDM, penelitian terapan, dan pemberdayaan masyarakat,” tegas Mualem.

IKA Unimal Siap Dukung Pemerintahan Mualem

Ketua terpilih IKA Unimal, Azhari Cagee, menyatakan komitmennya untuk menjadikan organisasi alumni ini lebih aktif dan inklusif. Ia menyoroti perkembangan Unimal yang kini menjadi kampus tujuan nasional, dengan mahasiswa yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, termasuk Papua.

“Mahasiswa Unimal sekarang berasal dari banyak daerah. Artinya, Unimal sudah menjadi pilihan nasional,” ujarnya.

Azhari juga mengajak seluruh alumni dan civitas academica Unimal untuk mendukung kebijakan Mualem yang dinilainya berpihak pada kepentingan rakyat Aceh.

“Saya harapkan seluruh alumni dan civitas academica Unimal mendorong serta membantu pemerintahan Mualem yang sedang mengerjakan hal-hal luar biasa untuk kemajuan Aceh,” kata Azhari.

Catatan Kritis dari Kampus

Sementara itu, Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Herman Fithra, menyinggung fenomena menarik: menurunnya minat pelajar Aceh untuk kuliah di kampus sendiri.

Ia mengungkapkan bahwa sebagian besar mahasiswa Unimal kini berasal dari luar Aceh, terutama Sumatera Utara.

“Mahasiswa paling banyak di Unimal saat ini bukan lagi anak Aceh, tetapi dari Sumatera Utara, kemudian Aceh, dan Sumatera Barat,” kata Herman.

Padahal, menurutnya, kesempatan dan beasiswa telah disediakan oleh pemerintah maupun universitas, tetapi masih belum dimanfaatkan secara optimal oleh generasi muda di wilayah pedalaman Aceh.

Penutup

Pelantikan pengurus baru IKA Unimal ini menjadi momen penting yang menandai sinergi baru antara kampus, alumni, dan Pemerintah Aceh.

Kehadiran Mualem bukan sekadar simbol kehormatan, melainkan penegasan bahwa pembangunan Aceh membutuhkan kolaborasi lintas sektor — dari ruang kuliah hingga ruang kebijakan.

IKA Unimal kini dihadapkan pada tantangan untuk membuktikan diri sebagai jembatan antara ilmu pengetahuan dan pengabdian nyata bagi masyarakat Aceh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *