Warga UPTD Panti Sosial Disabilitas RSBM Ladong meminta relokasi panti ke dekat kota. Mereka juga mengeluhkan kekurangan guru kepada Ketua TP PKK Aceh.
KoranAceh.id | Aceh Besar – Warga UPTD Panti Sosial Disabilitas Rumoh Seujahtra Beujroh Meukarya (RSBM) di Ladong, Aceh Besar, meminta untuk direlokasi ke lokasi yang lebih dekat dengan kota. Permintaan tersebut disampaikan langsung kepada Ketua TP PKK Aceh, Marlina Muzakir, saat berkunjung ke panti tersebut, Rabu (5/11/2025).
Warga binaan menilai lokasi panti saat ini terlalu jauh dari pusat kota. Kondisi itu menyulitkan mereka untuk berkarya atau mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama di panti. Selain relokasi, warga juga meminta penambahan tenaga guru.
“Di sini nyaman petugasnya baik-baik Bu, tapi kalau bisa, sudahlah kami netra, janganlah kami dijauhkan dari kota,” ujar salah seorang warga binaan netra. “Selain itu, kami juga minta ditambahkan guru Bu, karena sudah banyak guru yang pindah karena sudah lewat P3K,” tambahnya. P3K merupakan singkatan dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
Menanggapi permintaan tersebut, Marlina Muzakir berjanji akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait. Ia menyatakan akan membahas kemungkinan pemindahan lokasi serta masalah kekurangan guru. “Insya Allah, Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial dan dinas terkait lainnya akan berusaha memberikan pendampingan, pendidikan dan pelatihan untuk mereka,” kata Marlina.
Kunjungan Marlina ke RSBM turut didampingi oleh Istri Ketua DPR Aceh, Rizawati Zulfadhli, dan Sekretaris Dinas Sosial Aceh, Chaidir. Dalam dialog tersebut, seorang warga netra bernama Rifal (23) sempat menunjukkan kemampuannya membaca Al-Qur’an Braille terbitan Kementerian Agama RI tahun 2017.
UPTD RSBM saat ini menampung 39 tunanetra, terdiri atas 11 perempuan dan 27 laki-laki. Panti ini sebelumnya berlokasi di Sigli dan dipindahkan ke Ladong pasca-tsunami. Setelah dari RSBM, rombongan dilaporkan melanjutkan kunjungan ke UPTD Panti Tuna Sosial dan UPTD Rumoh Seujahtra Geunaseh Sayang di Ulee Kareng. []
